Rabu, 23 November 2016

WHAT YOU LOVE THE MOST

"what do you love the most?" aku ngggak ngerti jawaban seperti apa yang harus diberikan ketika dikasih pertanyaan kayak gitu. Padahal orang lain dengan mudah bisa ngejawab pertanyaan itu. Somewhat pertanyaan ini tuh bikin aku berpikir jauh ke belakang atau bahkan bikin aku pusing sendiri. Nggak jarang, kalo aku ketemu pertanyaan itu aku pasti bakalan ngalihin pembicaraan. It's a though question, man! haha.

waktu berjalan dan bahkan aku udah lebih dewasa sekarang. Belum dewasa banget sih, cuman udah mulai kepala dua. Early adult stage, haha, tapi pertanyaan itu masih sering menghantui. Udah kayak hantu gentayangan aja. Karena merasa butuh jawaban, akhirnya Google menjadi salah satu jalan terbaik untuk mencari jawaban. Emang sih, ga bakal ada satu jawaban yang langsung bisa ngejawab pertanyaan itu. Tapi ada cara buat tahu jawaban itu sendiri. Caranya adalah "just look deep inside yourself, ask yourself the same question and answer it with honesty".

Setelah beberapa kali ngelakuin itu, I still don't get the answer haha. Sumpah, Gue bego parah ya haaha. But then, aku mikir mikir lagi, kenapa pertanyaan semudah itu ga pernah bisa terjawab. Somewhat, I realize that, selama ini aku ngejalanin hidup ini, aku jarang banget jujur sama perasaan sendiri. Sedih bilang bahagia,sakit hati bilang gak papa, seneng tapi ngasi wajah datar. Hampir semua yang aku lakuin berlawanan dengan kenyataan yang aku rasain. I hate muka dua sebenernya, tapi aku sendiri muka dua juga ya haha. Terus, the worst thing is, doing such a thing can lead to a stressful day. Itu bukan cuman teori, aku ngerasain gimana rasanya stres banget, berasa segalanya salah, badan rasanya ga pernah bener, perasaan sedih terus, gampang banget kecewa and lot of other things. Kalo hal kayak gitu terjadi cuman sehari dua hari, then it's okay. But in my case, hal kayak gitu terjadi lebih dari satu minggu, jadi segala tugas dan kerjaan lain ga ada yang bener, felt like hell

So, whoever that read this messy writing, kekeke, remind to yourself to stay as yourself, seberapapun bagus, jelek, indah, pinter, bodoh dll, just stay as you are. Jujur kepada diri sendiri, kalo marah ya bilang marah, meskipun bisa nyakitin orang, but sometimes, menyakiti lebih baik daripada memendam, isn't it? haha. lebih baik jadi diri sendiri, dari pada jadi orang lain yang bahkan bisa lebih menyakiti orang lain.

END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

When The Rainbow Becomes Grayish

 I dedicated this to myself who has always been flourishing to survive in every condition.  It all started in 2017 when this girl almost gra...