Sabtu, 04 April 2020

RESET


Reset /rēˈset
v. 
set again or differently

Selama ini gue selalu wondering rasanya reset. Entah itu life reset, device reset, reset perasaan dan hal lainnya yang kita imagine bisa resetted. Gue selalu nggak punya keberanian atau confidence untuk melakukan reset. I’ve always been putting my last back up into my devices. Terkadang hal itu malah memberikan banyak keburukan dan bikin aku gagal move on.


So, what happens?

“Today I reset my iPhone” sounds very simple, right?

Emang iya simple, sederhana banget, tapi punya arti yang dalam buat gue. Iphone dan laptop yang gue punya udah semacem hall of my life. Laptop udah kayak pacar, sahabat ataupun belahan jiwa, nggak bisa lepas. Iphone is the love of my life. I’m crazy? Well you guess it right. Haha. Dua sahabat passive gue yang selalu setia ngasi kehangatan di saat gue lagi kedinginan dan ngerasa nggak ada pelukan yang pantes buat gue (EEWH so cringey haha).

Why it means a lot?

Dua devices itu udah jadi sebagian dari hidup gue, pelarian dan rumah buat gue. Mereka simpen berbagai kenangan. Mixed between unforgettable dan yang pengen diilangin. Dan gue adalah orang yang valuing every inch of my memory no matter it hurts or not. Mungkin itu salah satu alasan kenapa gue susah move on from my past. The past always haunts me like it lives right behind my head. Serm? Yes, seserem itu. Karena setiap memori itu begitu valueable buat gue sampai-sampai semua itu meresap menjadi bagian penting di hidup gue. Yang kalua gue hapus sebagaian dari mereka, gue akan limbung. I will lose my stability. Tapi di saat yang sama I know it will do good to me and will not affect me greatly.

But today is very different, I got a lot of shocks lately, sampai hari ini just because of the mere situation of mine, it stirred up all the management which gave me a massive shock. Dan di saat yang sama pula iPhone gue lagi sakit, and I think the best solution is to reset it. Tapi gue akan kehilangan banyak hal. Keputusan yang berat but have to take a decision. Di saat semua terasa mulai aman and I felt like “I don’t give a fuck to anything will be good or not” the poof, I reset it with no backup.
What’s more shocking is I feel soooo much better like I have a brand new phone that is untouched. It makes me really happy. I do not care about what I lost. But I know, tomorrow is a different day. But we still have to pray for anything good to happen.

See you again soon, readers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

When The Rainbow Becomes Grayish

 I dedicated this to myself who has always been flourishing to survive in every condition.  It all started in 2017 when this girl almost gra...